BID NOW : Southeast Asian, Chinese, Modern...

Art Review: Lukisan Hendra Gunawan - Penjual Ayam dan Bebek, 1960

  • Aug 19, 2022

Memiliki teknik yang tinggi dan gaya yang sangat khas ditambah sering mengangkat tema kerakyatan, itu lah deskripsi singkat dari Maestro Hendra Gunawan. Beliau tidak hanya memajukan seni Indonesia melalui karyanya tapi melalui organisasi seni rupa yang didirikannya sejak tahun 1950-an beliau diminta oleh Bung Karno untuk melakukan studi banding keluar negeri mulai dari Mexico, Italy Russia dan masih banyak lagi.

Bukan rahasia umum lagi bahwa Hendra Gunawan merupakan salah satu maestro paling berpengaruh di Indonesia dimulai dari mendirikan lima serangkai dengan Affandi, hingga sanggar pelukis rakyat bersama Abas Alibasyah, Edhi Sunarso, Rustamadji dan masih banyak lagi seniman lainnya. Karya-karya dari sanggar pelukis ini, baik seni lukis atau patung,  menarik perhatian Presiden pertama yang membawa beliau dan seniman lain  studi banding keluar negeri sehingga para seniman di sanggar tersebut berkembang pesat. 

Pelukis yang juga pejuang kemerdekaan ini sangat cinta terhadap bangsa Indonesia sehingga tidak heran banyak karyanya yang menggambarkan pemandangan kerakyatan yang dapat ditemui sehari-sehari.

Seperti pada karya Penjual Bebek dan Ayam yang di buat tahun 1960. Karya ini menggambarkan interaksi antara penjual dan pembeli, yang sering ditemui pada saat itu dimana penjual keliling membawa barang danganan nya biasa nya dengan keranjang atau di pengang langsung. 

Dalam karya ini Hendra menggambarkan empat figur wanita yang sedang berinteraksi, pada bagian kanan atas terdapat figur wanita yang sedang membawa keranjang di atas kepalanya pada bagian tengah dapat terlihat figur dengan pakaian biru sedang menggenggam bebek dengan figur dengan pakaian pink menggenggam empat ekor ayam.

Melihat karya dari kiri ke kanan kita melihat Figur wanita dengan paras cantik  dengan rambut panjang mengenakan pakaian berwarna biru tangan kiri sedang memegang bebek dengan tangan kanan menggendong anaknya dengan posisi berlutut. Motif pada sarung digambarkan secara detail dengan goresan yang tipis ciri khas Hendra, goresan-goresan tipis ini membutuhkan Teknik yang tinggi karena melihat lebih dekat setiap detail digambarkan hanya dengan satu kali sapuan kuas. 

Pada bagian tengah bawah terdapat 4 ayam yang digambarkan secara variatif dengan warna pink, hitam, putih, hingga orange. Pada bagian tengah atas terdapat figur wanita yang sedang membawa keranjang dengan dua bebek dan tiga ayam. Dua bebek digambarkan dengan pala yang keluar dari sisi-sisi keranjang sedangkan ayam digambarkan memiliki warna hitam dengan jengger dan jenggot berwarna merah.

Melihat ke kanan sedikit kita dapat melihat kedua figur wanita lainnya  dengan yang  tengah sedang duduk  menggunakan pakaian berwarna hijau dan biru, dengan syal berwarna pink dilengkapi sarung berwarna hitam dengan motif berwarna biru dan merah. Figur paling kanan digambarkan duduk dengan mata yang tertuju ke wanita paling kiri  dengan pakaian berwarna pink dan kain sarung yang memiliki gradasi warna bermacam-macam dari merah, kuing, orange, hingga ke hijau biru dan ungu dengan motif yang detail. Dilengkapi juga dengan salah satu ciri khas Hendra yaitu penggunaan beberapa warna yang “kontras” yang dapat dilihat pada kedua kaki figur ini.

Hendra menggunakan tebal tipis goresan dan proporsi untuk memberi kedalaman dan perspektif dalam karya ini hal tersebut terdapat dalam detail-detail pada bagian background seperti pada buah sirsak di bagian kiri bawah, pohon pohon dengan warna hitam  dan para nelayan di bagian kanan atas.