Setiap karya Maestro Srihadi Soedarsono adalah hasil dari olah rasa dan observasi beliau. Sehingga yang tertuang dalam canvas bukan hanya bentuk tetapi emosi dan Gerakan yang dirasakan oleh Srihadi. Maka dari itu merupakan rahasia umum bahwa salah satu objek favorite Srihadi adalah penari.
Mengambil dari buku “Srihadi Soedarsono-The Path of the Soul” dalam karya tarian nya terdapat sub-series yaitu “Dancer Dialogue”, dimana yang ditunjukkan adalah hubungan antar penari. Ketika penari naik di atas panggung individual mereka ditinggalkan dan berkomunikasi satu sama lain untuk mencapai satu tujuan yaitu memberikan performa terbaik.
Dalam karya tari Srihadi terdapat 2 fokus yang pertama adalah karya yang memfokuskan kepada Gerakan penari.
Hal ini dapat dilihat pada karya “Legong Condong-The Energy of Love”. Tarian yang penuh dengan energy ini memiliki keunikan yang terdapat pada gerakan mata yang disebut dengan sledet, dimana mata terbuka lebar tanpa berkedip lalu menggerakan bola mata ke kanan ke kiri seirama dengan badan dan music. Srihadi menggambarkan gerakan itu pada penari sebelah kanan.
Kedua kaki penari digambarkan menapak dan menekuk ke berlawanan arah seakan mereka sedang saling menghampiri. Sapuan kuas yang panjang dan spontan memperjelas efek gerakan pada dua penari.
Ditambah Srihadi dengan sengaja, yang juga merupakan ciri khasnya, membuat sangat contrast warna background dengan penari dalam hal ini warna latar belakang dibuat orange terang sehingga kontras dengan warna pakaian penari legong yaitu merah atau hijau.
Tidak lupa Srihadi menggambarkan detail- detail pakaian legong yang merupakan pakaian tradisional bali mulai dari Gelungan (hiasan kepala), gelang, Kain Songket yaitu kain penghias ikat pinggang dan stagen yang biasa berwarna merah atau hijau.
Pada akhir 1980 Srihadi mulai berfokus pada “Soul Movement” atau Gerakan jiwa Srihadi menunjukan gerakan tersebut dengan mendifusikan warna antara penari dengan background dan object lain nya.
Seperti pada Karya dengan judul “Bedoyo Ketawang – Moment of Contemplation”. Dalam karya ini penari digambarkan berdiri paralel satu dengan yang lain, Gerakan penari digambarkan sangat minim terfokus pada Gerakan tangan.
Warna pakain penari dibuat sama dengan background yaitu hitam, yang pada bagian bawah pakain penari dengan background tidak bisa dibedakan lagi. Difusi warna juga terjadi antar penari ditunjukkan dengan kain berwarna merah, semakin dekat penari warna merah dan hitam semakin menyatu.
Muka ketiga penari digambarkan menghadap ke depan dengan menggunakan make up yang cantik. Dengan judul Moment of Contemplation tarian Bedoyo dipilih untuk digambarkan karena tarian bedoyo sendiri merupakan hasil dari kontemplasi raja-raja dan hanya dipertunjukan di depan Raja.