Pada tahun 1950 ketika Affandi mendapatkan beasiswa ke India secara tidak langsung membuat Affandi sebagai bagian dari ambassador untuk Indonesia. Hanya dalam 2 tahun karyanya sudah dipamerkan di New York dan beberapa tahun setelahnya diundang untuk mengikuti Sao Paulo Biennale dan pada tahun 1954 mendapatkan penghargaan di Venice Biennale.
Mendapat perhatian dari mata dunia bersama dengan Soekarno Affandi terus mengharumkan nama Indonesia dengan cara melukiskan pemimpin negara hingga bangsawan. Seperti pada karya ini yang berjudul Earl of Glynn. Earl adalah gelar bangsawan yang diberikan di negara Inggris.
Secara keseluruhan kita dapat melihat semua keunikan goresan cat Affandi. Dimulai dari pemilihan warna dimana karya ini dipenuhi dengan warna primer yang kuat yaitu merah, kuning, hijau, hitam dan putih.
Tarikan spontan memenuhi karya ini dimulai dari background dengan warna hijau yang dikombinasikan dengan warna hitam, gradasi-gradasi dibuat secara spontan yang dipandu langsung oleh tangan affandi tanpa sentuhan kuas. Tidak lupa detail-detail seperti kaki-kaki dan kursi digambarkan secara spontan dengan warna kuning dan merah.
Pada bagian foreground digambarkan sosok pria yang sedang duduk menyamping di kursi dengan tangan kanan bersandar di atas kursi dan tangan kiri bersandar di meja ditutup kain. Sang bagsawan digambarkan dengan mimik wajah fokus menghadap ke kanan. Dengan menggunakan baju bermotif garis-garis dengan warna hijau merah dan hitam. Detail-detail wajah dari mata, hidung, mulut, telinga, rambut, hingga jenggot digambarkan dengan tarikan spontan langsung dari tube cat.
Lukisan atau karya Self Portrait atau potret diri adalah karya yang menunjukan wajah dari artis yang digambarkan oleh artisnya sendiri. Karya ini merupakan ungkapan dari Artist akan ekspresi melihat kedalam diri, emosi terhadap dirinya dan refleksi bagaimana ia ingin dilihat oleh orang di sekitarnya.
Untuk Affandi seorang pelukis ekspresionis potret diri menjadi media yang cocok dalam menuangkan seluruh emosi di dalam dirinya. Affandi mengaku jika sedang jenuh atau butuh mengambil waktu untuk beristirahat beliau akan melukis potret diri.
Affandi dikenal dengan pelukis yang spontan dan jujur sehingga setiap karya potret diri Affandi merupakan jendela untuk melihat perkembangan secara fisik dan Physiology beliau. Seperti pada karya “Self Portrait” yang dibuat pada tahun 1969 ini.
Affandi yang berusia 62 tahun dengan jujur menggambarkan dirinya yang sudah mulai menua hal ini ditunjukkan beliau dengan bagian tengah kepala sudah mulai botak walau begitu rambut bagian kanan dan kiri di gambarkan tebal, begitu pula dengan kumis dan jenggot. Raut wajah yang mulai terlihat kerutan nya digambarkan dengan warna warna merah dengan mata tertutup.
Spontanitas goresan dan plototan cat yang khas dari Affandi tertuang dalam lukisan ini, spontanitas terlihat dari pemilihan warna dimana Affandi hanya memilih warna primer. Dengan latar belakang berwarna putih Affandi dengan keahliannya memadukan warna kontras yang kuat sehingga menghasilkan karya yang indah.